17 Jan 2009

Resistor

Resistor atau tahanan atau penghambat, adalah suatu komponen elektronik yang dapat menghambat gerak lajunya arus listrik.

Resistor disingkat dengan huruf "R" (huruf R besar). Satuan resistor adalah Ohm, yang menemukan adalah George Ohm, seorang ahli fisika bangsa Jerman. Sedangkan simbol resistor dapat dilihat pada gambar dibawah ini



Simbol resistor tetap dan variabel, dalam dua alternatif

Suatu resistor dikatakan memiliki hambatan 1 Ohm apabila di kedua ujungnya terdapat beda potensial sebesar 1 Volt dan arus listrik yang mengalir adalah sebesar 1 ampere.

Hubungan antara hambatan, tegangan, dan arus, dapat disimpulkan melalui hukum berikut ini, yang terkenal sebagai hukum Ohm:

di mana V adalah beda potensial antara kedua ujung benda penghambat, I adalah besar arus yang melalui benda penghambat, dan R adalah besarnya hambatan benda penghambat tersebut.

Berdasarkan penggunaanya, resistor dapat dibagi:
Resistor Biasa (tetap nilainya), ialah sebuah resistor penghambat gerak arus, yang nilainya tidak dapat berubah, jadi selalu tetap (konstan). Resistor ini biasanya dibuat dari nikelin atau karbon.
Resistor Berubah (variable), ialah sebuah resistor yang nilainya dapat berubah-ubah dengan jalan menggeser atau memutar toggle pada alat tersebut. Sehingga nilai resistor dapat kita tetapkan sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan jenis ini kita bagi menjadi dua, Potensiometer, rheostat dan Trimpot (Trimmer Potensiometer) yang biasanya menempel pada papan rangkaian (Printed Circuit Board, PCB).
Resistor NTC dan PTC, NTC (Negative Temperature Coefficient), ialah Resistor yang nilainya akan bertambah kecil bila terkena suhu panas. Sedangkan PTC (Positife Temperature Coefficient), ialah Resistor yang nilainya akan bertambah besar bila temperaturnya menjadi dingin.
LDR (Light Dependent Resistor), ialah jenis Resistor yang berubah hambatannya karena pengaruh cahaya. Bila cahaya gelap nilai tahanannya semakin besar, sedangkan cahayanya terang nilainya menjadi semakin kecil.


Gelang Warna pada Resistor

Resistor biasanya memiliki 4 gelang warna, gelang pertama menunjukan puluhan dan kedua menunjukkan satuan, gelang ketiga adalah faktor perkalian, sedangkan gelang ke empat menunjukkan toleransi hambatan. Pertengahan tahun 2006, perkembangan pada komponen Resistor terjadi pada jumlah gelang warna. Dengan komposisi: Gelang Pertama (Angka Pertama), Gelang Kedua (Angka Kedua), Gelang Ketiga (Angka Ketiga), Gelang Keempat (Multiplier) dan Gelang Kelima (Toleransi).
Berikut Gelang warna dimulai dari warna Hitam, Coklat, Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Ungu (violet), Abu-abu dan Putih.

Sedangkan untuk gelang toleransi hambatan adalah: Coklat 1%, Merah 2%, Hijau 0,5%, Biru 0,25%, Ungu 0,1%, Emas 5% dan Perak 10%. Kebanyakan gelang toleransi yang dipakai oleh umum adalah warna Emas, Perak dan Coklat.

Warna Gelang Pertama Gelang Kedua Gelang Ketiga (pengali) Gelang ke Empat (toleransi)
Hitam 0 0 ×100
Coklat 1 1 ×101 ±1% (F)
Merah 2 2 ×102 ±2% (G)
Jingga 3 3 ×103
Kuning 4 4 ×104
Hijau 5 5 ×105 ±0.5% (D)
Biru 6 6 ×106 ±0.25% (C)
Ungu 7 7 ×107 ±0.1% (B)
Abu-abu 8 8 ×108 ±0.05% (A)
Putih 9 9 ×109
Emas ×0.1 ±5% (J)
Perak ×0.01 ±10% (K)
Polos ±20% (M)

Resistor Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Huricomp

0 comments:

Posting Komentar